Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Hijabers Dungu

Gambar
Source : Pixabay (Matahari Terbit) Hijaber A menutup laptopnya dengan perasaan puas. Dia semalaman bertengkar dengan banyak hijabers dungu di internet. Para Hijabers Dungu yang jumlahnya lumayan banyak ini benar-benar sudah membuatnya kesal dengan pikiran mereka yang sempit, sikap mereka yang suka menghakimi dan intoleran. Hijaber A menulis banyak postingan yang menunjukkan betapa dungunya Hijabers Dungu ini. Dia tentu tidak mengenal mereka secara pribadi, ini internet, siapa yang mengenal tiap akun secara pribadi? Tapi mereka sudah jelas dungu dengan sikap mereka yang begitu fanatik. Dia menuliskan dengan rinci betapa Hijabers Dungu ini berpendidikan rendah, dari kalangan miskin, berpikiran sempit. Betapa mereka sulit menerima kemajuan. Betapa diskriminatifnya mereka kepada keturunan minoritas non muslim seperti Tionghoa. Bahwa mereka harus disingkirkan dari Negara ini. Dia juga mengumumkan keseluruh dunia bahwa Hijabers Dungu ini adalah bagian dari organisasi radikal terori

Media Sosial Merusak Citra Hijabers

Gambar
Pixabay : silhouette-woman-hijab-sunset Baru-baru ini  saya melihat sebuah posting viral di twitter, yang menunjukkan video dimana beberapa petugas security sedang mengawasi seorang gadis di dalam sebuah gerai di Mall. Lalu sambil tertawa-tawa salah seorang security menyuruh temannya yang sedang memegang mouse untuk menzoom seorang gadis sampai terlihat belahan dadanya. Ini mengingatkan saya akan kejadian akhir tahun lalu, dimana saya didoxing habis-habisan setelah saya memprotes suara lagu yang diperkeras secara mendadak saat saya memasuki gerai tertentu dalam Mall. Kebetulan saat itu sedang Natal. Tidak kurang seorang pendukung terbesar Jokowi yang berinisial DS memimpin posting pertama dalam mempermalukan pernyataan saya, yang kemudian diikuti oleh banyak akun-akun ‘toleran’ termasuk satu akun penulis wanita yang saya kagumi. Mereka mendoxing saya dengan alasan saya intoleran, karena berani memprotes lagu Natal. Rizahariati Yang tidak mereka pedulikan adalah kenyataan