Postingan

Menampilkan postingan dengan label Yunani

Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Hephaestus Pembalasan Anak Terbuang

Gambar
The Forger of Vulcan by François Boucher Source Flickr : Jean Louis Maziere Seperti biasa cerita ini merupakan interpretasi saya sendiri loh. Jadi kalau ada beda-beda dengan aslinya, wajar! Heheeh..  Monster betina itu bahkan tidak tahu siapa dirinya! Geram Haephestus dalam hati. Dia memandang kedua pengantar pesan dengan sengit begitu penuh kebencian sampai mereka mundur beberapa langkah ketakutan. Mereka sama sekali tidak mengerti mengapa mendadak Haphaestus begitu diam. Sebelumnya seperti biasa Hephaestus menyambut mereka dengan gembira sebagaimana biasanya saat mereka menyampaikan pesanan berbagai peralatan atau persenjataan untuk para Dewa. Para pengantar pesan itu berpamit dengan tergesa dan meninggalkan Hephaestus yang berdiri membatu memandang tempanya. -- Hera. Kata itu bagai empedu dimulutnya. Hephaestus bagai terlempar kembali kemasa lalu, saat dia masih seorang balita polos. Tidak mengerti kenapa mendadak dia harus hidup sendiri di bumi yang begitu luas ini, j

Dilema Cinta Persephone

Gambar
Woman laying on field of white petaled flowers. Source Pikrepo.com Persephone dibaca Persefoni, Demeter dibaca Demiter. Cerita ini merupakan interpretasi saya terhadap cerita Yunani Kuno, jadi tentu saja tidak akan sama dengan aslinya! Dan jangan khawatir tentang segala hubungan darah, karena para dewa Yunani memang kawin dengan sanak saudaranya.^_^ Persephone bagai mendengar Ibunya meraung ke seluruh dunia, mengatakan pada siapapun yang bersedia mendengarkan, bahwa Hades sudah menculik dirinya. Tentu saja mereka yang berpikir jernih akan menyadari, Hades sekalipun tidak akan berani menculik putri Zeus! Tapi gosip sudah terlanjur beredar. Lagipula manusia tentu lebih percaya kepada Demeter yang mampu memberi mereka kehidupan lewat hasil panen berlimpah ketimbang seorang dewa dunia kematian yang terlihat begitu serius dan muram seperti suaminya Hades. Tidak ada seorang pun yang bisa mengerti bagai mana mungkin Persephone, seorang Dewi yang memberi kehidupan pada tanaman di

Kehidupan setelah Kematian menurut Yunani Kuno

Gambar
Gambar oleh Ilona Ilyés dari Pixabay Kehidupan setelah kematian adalah hal yang penting dalam kehidupan sebagian orang. Untuk mereka yang relijius ada yang percaya bahwa orang akan bereinkarnasi, lahir kembali baik sebagai orang maupun binatang, tergantung perbuatannya dalam kehidupan sekarang. Dalam agama Islam atau Kristen dipercaya bahwa orang akan masuk surga atau neraka sebagai pembalasan atas perbuatan mereka semasa hidup. Orang Yunani Kuno percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan masuk kedunia bawah tanah yang juga dikenal sebagai Hades , sesuai dengan nama dewa Penguasa dunia bawah tanah. Dunia yang tidak terlihat oleh kita yang masih hidup. Berbeda dengan kita membayangkan bawah tanah sebagai tempat yang gelap seperti gua, dunia bawah tanah menurut Orang Yunani kuno adalah dunia yang beragam. Ada yang indah bercahaya seperti surga, menyeramkan seperti neraka, dan ada biasa-biasa saja seperti di bumi. Dunia bawah tanah juga sangat luas, sehingga bisa menampung s

Suami untuk Aphrodite

Gambar
Venus/Boticelli Source : Wikimedia Common Perlahan-lahan, mungkin selama ratusan tahun, sekumpulan buih-buih di lautan itu terus mengumpul, menggumpal, menyatu. Buih-buih putih yang berasal dari benih Uranus yang jatuh kesamudera luas dari tubuhnya, saat Cronus putranya, berusaha membunuhnya. Tidak peduli apapun yang terjadi, bahkan tidak saat bumi terguncang akibat perang antara Titan dan para Dewa selama sepuluh tahun, buih-buih itu terus menyatu. Sedikit demi sedikit, terbentuk suatu makhluk dewata yang luar biasa indah. Kekerasan ternyata tidak selamanya menghasilkan keburukan. Kesadaran perlahan-lahan merasuk, menghidupkan makhluk yang indah ini. Sinar matahari membelainya, memberikannya rambut yang keemasan. Samudera luas memberikannya mata yang biru dengan sorot sedalam samudera. Buih-buih yang menjadi warna yang putih bersih dikulitnya.  Gelombang lautan memberikan lekuk-lekuk menggairahkan diseluruh tubuhnya. Aphrodite terbangun dari tidur panjangnya dari samudera,

Leto, Kasih Ibu Sepanjang Masa

Gambar
William-Adolphe Bouguereau (1825-1905) - Young Woman Contemplating Two Embracing Children Ssssss..... Suara gemerisik dedaunan yang bergeser ditanah terdengar seperti lecutan cambuk ditelinga Leto yang sedang bersembunyi didalam lubang sebuah pohon besar. Phyton mendesis mencicipi udara dengan lidahnya mencoba menebak dimana Leto berada. Ular raksasa kiriman Hera itu berhenti sejenak didekat pohon raksasa tempatnya bersembunyi. Tubuhnya yang licin tegak seperti kobra yang terhipnotis mendengarkan seruling pawang ular. Berkeliling memandang keseluruh penjuru hutan dimana matahari bersinar diantara dedaunan yang rimbun. Leto merasakan dadanya hampir meledak menahan panik. Hampir tersembur jeritan dari mulutnya saat dia merasakan sesuatu yang lembut menyentuh tangannya. Dari cahaya yang menerobos lewat lubang bagian atas pohon dia memandang Artemis. Bayinya yang secantik rembulan, dengan bola mata hitamnya yang polos menatapnya penuh tanya. Di usianya yang baru delapan har