Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bahasa

Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Belajar Bahasa, Belajar Budaya

Gambar
Pixabay/Language Saya sangat hobi belajar bahasa. Saya pernah belajar bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Perancis dan kelak ingin sekali belajar Bahasa arab. Meskipun sampai sekarang kemalasan saya membuat saya  hanya berhasil menguasai bahasa Inggris serta tahu sedikit kata dalam bahasa Mandarin dan Perancis, tapi tetap saja rasanya seru! Ada satu hal yang saya rasakan menarik saat mengamati orang-orang yang mempelajari bahasa asing sampai betul-betul fasih. Sikap mereka jadi terasa berbeda dengan orang-orang yang yang hanya menguasai satu bahasa saja. Ada orang yang mengatakan itu sebagai ' sok kebarat-baratan ' atau ' sok kearab-araban ' dan ' sombong '.  Tapi saat saya perhatikan lebih jauh, jarang sekali diantara mereka yang bermaksud sombong. Mereka hanya tanpa sengaja menyerap budaya yang berbeda, yang baru, saat mereka belajar bahasa yang berbeda. Ternyata Bahasa dan budaya hampir tidak bisa dipisahkan. Saat kita terpengaruh budaya tertentu, kita

Belajar sendiri Bahasa Asing

Gambar
Pixabay/Learning   Banyak poliglot kecanduan belajar bahasa baru, karena menguasai bahasa baru akan membuka jendela dunia kita kepada begitu banyak hal-hal baru. Cara berpikir yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Budaya yang sama sekali baru. Teman-teman baru, termasuk teman berantem di medsos, meski tanpa pernah pergi kenegara dimana bahasa itu digunakan. Poliglot adalah mereka yang menguasai dengan fasih empat bahasa atau lebih. Jadi jika menguasai bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Inggris ditambah satu lagi bahasa asing lainnya, sudah bisa disebut sebagai poliglot. Melalui internet, kita bisa mengakses berbagai negara di seluruh dunia lengkap dengan bahasa mereka masing-masing. Di sosial media kita bisa berkenalan dengan mereka yang berasal dari Rusia, Amerika, Perancis, Afrika, Saudi Arabia, bahkan Tiongkok. Mempelajari berbagai bahasa menjadi suatu kemungkinan yang bisa didapatkan oleh setiap kita yang punya kuota internet di hape kita. Yang paling menyenangkan

Manfaat Memaki

Gambar
Meme Generator “Sialaaaaan!! Monyeeet! F**********k!” Sambil lompat-lompat satu kaki bagaikan penari balet kesurupan, saya berteriak keras memaki menahan sakit saat kelingking saya tanpa sengaja menendang bagian sudut meja. Seorang ibu datang ke ruangan saya dengan wajah marah lalu berubah geli saat melihat saya berakrobat memegang kelingking kaki saya sambil memaki-maki kesakitan. Dalam keadaan normal, Ibu itu akan memarahi saya karena berteriak kasar, tetapi dalam keadaan darurat, makian saya dimaklumi. Bahkan si Ibu bertanya apa yang bisa dia bantu? Saya jawab dengan gelengan. Sebentar juga akan baik.   Memecenter/whenyoustubyourtoe Kata makian, tentu saja semua tahu tidak sopan untuk dikeluarkan. Orang yang mendengarnya akan merasa marah, tersinggung atau direndahkan. Sejak kecil kita diajari untuk tidak memaki. Sehingga kata makian kita pendam dalam-dalam. Meskipun demikian terkadang kata makian ini keluar juga. Tergantung perbendaharaan kata kita, kata makian bisa secara refle