Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Manfaat Memaki




Meme Generator
“Sialaaaaan!! Monyeeet! F**********k!”

Sambil lompat-lompat satu kaki bagaikan penari balet kesurupan, saya berteriak keras memaki menahan sakit saat kelingking saya tanpa sengaja menendang bagian sudut meja. Seorang ibu datang ke ruangan saya dengan wajah marah lalu berubah geli saat melihat saya berakrobat memegang kelingking kaki saya sambil memaki-maki kesakitan.

Dalam keadaan normal, Ibu itu akan memarahi saya karena berteriak kasar, tetapi dalam keadaan darurat, makian saya dimaklumi. Bahkan si Ibu bertanya apa yang bisa dia bantu? Saya jawab dengan gelengan. Sebentar juga akan baik.
 
Memecenter/whenyoustubyourtoe
Kata makian, tentu saja semua tahu tidak sopan untuk dikeluarkan. Orang yang mendengarnya akan merasa marah, tersinggung atau direndahkan. Sejak kecil kita diajari untuk tidak memaki. Sehingga kata makian kita pendam dalam-dalam.

Meskipun demikian terkadang kata makian ini keluar juga.

Tergantung perbendaharaan kata kita, kata makian bisa secara refleks akan keluar saat kita merasa terkejut atau saat emosi kita tergugah dengan kuat, karena satu dan lain hal. Misalnya sangat sedih karena mendadak diputus kekasih hati, emosi marah melihat kebodohan seseorang, terkejut gembira karena ada pesta kejutan atau seperti saya, terkejut karena kesakitan akibat kelingking saya terbentur.

Kata-katanya pun bervariasi, mulai dari hewan-hewan tidak berdosa, monyet, kambing, kutu kupret, anjing, babi. Kotoran manusia atau hewan. Makhluk halus : setan, kuntilanak, wewe gombel. Atau makian khas daerah tertentu, seperti Jancuk, Gombel, Kenlap. Atau yang sekarang trendy menggunakan makian kebarat baratan : S**t, F**k, Goddamnit.

Kata-kata makian ini sebetulnya bisa jadi kata normal jika diletakkan dalam konteks yang benar. Misalnya kita mengatakan : Wah, Anjing itu lucu ya! Saat melihat seekor anjing Husky.

Namun akan berubah menjadi kata makian saat dikaitkan dengan emosi negatif. Misalnya mengatakan : Anjing kau!!! Kepada seseorang yang sudah membuat kita marah.

Bagian otak yang mengatur percakapan sehari-hari berbeda dengan bagian otak yang mengatur makian refleks kita. Bagian otak yang mengatur percakapan sehari-hari ada di bagian agak luar sebelah kiri frontal cortex kita. Yang kita atur secara sadar.
Sedangkan bagian otak yang mengatur makian kita datang dari bagian otak kita yang lebih dalam yang terkait dengan Lymbic system dan Amygdala. Keduanya adalah bagian otak kita yang berkaitan dengan emosi kita.
Inilah sebabnya mulai anak SD sampai profesor, pendosa sampai ulama, ibu-ibu rumah tangga sampai madam CEO semua bisa memaki dengan lancar saat sedang emosi atau terkejut bukan kepalang. Tidak peduli pandai atau bodoh, ilmu agama rendah atau tinggi, pergaulan ndeso maupun internasional.

Dan ini juga berarti, seseorang yang terkena stroke sehingga perbendaharaan kata sehari-harinya menjadi rusak, bisa tetap dengan lancar memaki-maki.

Kata makian, ternyata bermanfaat mengendalikan reaksi negatif yang mungkin akan terjadi tubuh kita atau hal negatif yang kita akan lakukan dengan menekannya.

Misalnya saat kita merasa terkejut karena kesakitan, memaki-maki akan menekan rasa sakit itu. Saat kita sangat marah dan mungkin akan memukul orang, makian bisa jadi akan menundanya. Yang berarti menunda tangan kita sakit karena memukul orang, juga menunda muka kita sakit karena balas ditempeleng orang.

Percobaan yang sering dilakukan berkaitan dengan ini adalah dengan mencelupkan tangan ke dalam air es. Saat tangan dicelupkan kedalam air es, rasa sakit karena luarbiasa kedinginan akan membuat orang menarik tangannya keluar setelah beberapa saat. Namun jika orang itu memaki-maki saat mencelupkan tangannya, dia bisa bertahan jauh lebih lama didalam air es.

Jadi terbukti, kata makian bisa jadi bermanfaat, selama dia masih tersimpan dibawah alam sadar dan tidak digunakan terus menerus.
Ingat! Manfaat kata makian ini akan luntur jika terlalu sering digunakan. Karena kaitannya dengan emosi akan jauh berkurang, dan kata makian akan bergabung dengan bagian sadar ketimbang bagian refleks.
Karenanya, usahakan jangan memaki. Kecuali benar-benar darurat!














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa