Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Saat semua orang dapat uang gratis lewat Universal Basic Income





Pixabay/Money

Bayangkan, jika ada masa, dimana semua orang bisa mendapatkan biaya hidup, gratis. Bukan sekedar uang bansos yang hanya beberapa ratus ribu per bulan. Tapi betul-betul setiap rakyat digaji sebesar UMR tanpa perlu bekerja, kecuali jika dia ingin. Misalnya setiap orang di Jakarta, miskin maupun kaya, akan mendapatkan Rp. 3.9 juta perbulan secara percuma dari pemerintah, tanpa syarat. Cukup ada KTP Jakarta.
Tidak mungkiiiin!! Nganggur tapi dapet duit? Mengkhayal!
Begitulah mungkin yang sebagian pembaca pikirkan.

Tapi dimasa depan, hal seperti ini sangat mungkin sekali terjadi. Model gaji seperti ini dinamakan Universal Basic Income (UBI) dimana setiap warga negara akan mendapatkan biaya hidup dari pemerintah setiap jangka waktu tertentu, tanpa syarat maupun tes apapun.

Pendukung dari UBI ini mulai dari pemenang Nobel Prize ekonomi sampai Elon Musk, Mark Zuckerberk, dan Kandidat presiden Amerika 2020 Andrew Yang. Bernie Sander, kandidat lain juga menyiratkan dukungannya pada UBI, meski dia masih sangat berhati-hati sekali.

Kenapa UBI akan diperlukan?
Dua hal : Kemajuan Teknologi dan Keadilan sosial.
Saat ini, kita sudah mulai melihat betapa majunya teknologi terutama dibidang industri manufaktur. Diramalkan, dalam waktu dekat Robot dan AI akan menggantikan manusia di berbagai industri dalam jumlah besar. Hampir setiap pekerjaan yang sifatnya repetitif (mengulang-ulang) hal yang sama, akan bisa digantikan Robot AI.

Tidak ribuan, tidak puluhan ribu tapi puluhan juta orang akan kehilangan lapangan pekerjaan. Dan ini bisa berarti kehancuran ekonomi.

Di Amerika sudah banyak penemuan baru yang dianggap kelak akan bisa menggantikan manusia diluar pekerjaan pabrik : Kasir otomatis, Truk yang bisa menyetir sendiri, bahkan sudah ada AI yang bisa menggantikan pekerjaan Radiologist (pemeriksa hasil X Ray) dengan tingkat keakuratan yang lebih tinggi. Di Jepang sudah banyak penjual makanan otomatis bahkan restoran swa layan. Di Tiongkok kontraktor bisa membangun Hotel dalam waktu 2 minggu dan sekarang sedang sibuk meneliti robot pengganti dokter bedah yang sangat akurat.

Selain itu kita melihat perbedaan kekayaan yang sangat tajam antara si Kaya dan si Miskin dimana-mana. Di Indonesia, segelintir orang memiliki kekayaan yang senilai dengan 80% rakyat Indonesia. Dengan otomatisasi, orang-orang ini akan jauh lebih kaya dari sebelumnya, dan tidak lagi harus pusing berurusan dengan buruh dan segala keluhan manusiawi mereka.

Menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk puluhan juta orang ini bisa dikatakan hampir mustahil. Untuk menciptakan 10.000 lapangan kerja baru saja orang sampai botak pusing tujuh keliling.

Tanpa pekerjaan, orang-orang tidak akan bisa mengembalikan uangnya ke pasar untuk membeli keperluan hidup. Ini pada akhirnya akan menyebabkan berbagai industri pertanian, perumahan, pariwisata, juga akan mengalami kematian. Domino efek yang luar biasa akan terjadi.

Saat ini gejalanya sudah mulai terasa, industri kita semakin lemah dalam persaingan harga dengan negara-negara yang bisa menghemat biaya produksi menggunakan otomatisasi robot. Akibatnya kalau tidak ikut otomatisasi, ya, terpaksa tutup. Pilihan yang manapun berakibat ribuan orang terpaksa di PHK.

Karenanya, banyak orang meramalkan bahwa UBI tidak bisa dihindarkan.

Beberapa keuntungan Universal Basic Income yang mereka ajukan :

Tidak melukai harga diri orang
Selama ini berbagai dana bantuan sosial, mensyaratkan agar pemohonnya mengeluarkan surat keterangan miskin dari pemerintah setempat. Ini sangat memalukan. Semua orang mengerti bahwa dia adalah orang miskin. Sedangkan UBI diterima oleh setiap orang Miskin maupun Kaya, sehingga semua dapat dalam jumlah yang sama.
Banyak orang yang merasakan hal seperti ini. Untuk membeli susu anak tidak ada, sementara mereka terus terusan melihat orang menghamburkan uang untuk Tas Hermes, Jet Pribadi, Cincin berlian 30 karat, dan sebagainya. Karenanya tinggal tunggu kehancuran akibat amukan rakyat yang terluka.

Uang belanja meningkat
Dengan UBI yang lebih besar dari gaji kebanyakan orang sekarang, mereka jadi lebih mampu membeli barang-barang yang mereka butuhkan, sandang, pangan, papan dan juga berbagai kebutuhan sekunder dan tersier. Seperti kendaraan dan pariwisata.
Industri akan jadi bergairah, karena orang akan lebih banyak menghabiskan uang untuk berbelanja.

Orang bisa fokus bekerja dibidang yang disukai
Saat ini banyak orang tertekan, karena harus bekerja berjam-jam plus lembur, dengan bayaran dibawah standar tanpa ada pilihan lain. UBI memungkinkan mereka menekuni pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat mereka sehingga hasil yang dicapai akan lebih maksimal.

Misalnya seorang yang berminat untuk menjadi MUA tidak harus bekerja sebagai sekertaris sekedar untuk menyambung kebutuhan hidup. Dengan bekal uang UBI dia bisa mendalami karir yang lebih disukainya. Sehingga dia mendapatkan tambahan yang lebih banyak dan pada akhirnya bisa membelanjakan lebih banyak lagi barang.

Waktu untuk kehidupan pribadi lebih banyak
Orang bisa memilih pekerjaan yang waktu kerjanya tidak terlalu panjang meskipun gajinya kecil, karena pada dasarnya dia sudah punya uang UBI sendiri. Sehingga ketimbang lembur dia bisa mendalami hobinya dirumah atau mengeratkan hubungan dengan anak istri, teman dan sanak famili.

Tingkat kriminalitas yang berkaitan dengan kemiskinan menurun
Orang tidak lagi bisa menggunakan alasan : ‘demi sesuap nasi’ atau ‘supaya dapur bisa ngebul’ karena untuk kebutuhan sandang pangan papan sudah terpenuhi lewat UBI. Orang tidak perlu merampok, menculik, berjualan narkoba atau menjadi buzzer sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Money

Lalu dari mana uang UBI ini berasal?

Dari Pajak Robot.
Saat ini penyebab terbesar hilangnya lapangan pekerjaan adalah digantikannya orang dengan robot. Orang tidak mungkin bisa bersaing dengan robot yang mampu memproduksi barang 24 jam 7 hari dalam seminggu tanpa lelah. Karenanya industri yang mendapatkan keuntungan dari otomatisasi harus membayar pajak sebanyak persentase dari gaji yang seharusnya mereka bayarkan jika mereka menggunakan manusia.

Pajak standar
Dengan adanya UBI, orang lebih banyak menghabiskan uang untuk belanja. Yang tadinya tidak sanggup membeli mobil, kini bisa membeli motor jika hemat, yang berarti akan menghabiskan uang untuk parkir, bensin, perawatan dll. Sehingga perusahaan penjual motor dan accessories nya akan tambah untung.

Dari keuntungan ini akan didapat pajak perusahaan yang lebih besar lagi dari sebelumnya, persentase pajak ini jauh lebih besar ketimbang pajak perorangan.

Pajak Perorangan
UBI memang tidak dikenakan pajak, tapi jika orang memiliki penghasilan diluar itu, maka tetap akan dikenakan pajak perorangan.

Menghilangkan Berbagai tunjangan
Saat ini kita punya berbagai tunjangan untuk mereka yang miskin, tunjangan anak sekolah, tunjangan pengangguran, tunjangan ini dan itu. Yang pada akhirnya jika digabungkan semua akan menjadi sumbangan terbesar untuk UBI.

Selain itu, pangkasan berbagai tunjangan ini akan menyebabkan terjadinya pangkasan korupsi. Karena semakin ribet birokrasi korupsi semakin besar.

Tentu saja banyak dampak negatif yang dikhawatirkan ada jika UBI betul diterapkan :

Tidak ada lagi orang yang mau bekerja
Buat apa bekerja? Toh sudah ada uang! Lebih baik main game dan bersenang-senang sepanjang hari.

Begitu mungkin yang kebanyakan orang pikirkan. Dan itu mungkin sekali, kebanyakan orang membayangkan mau tidur saja seharian jika punya uang cukup.

Tapi kenyataannya, orang pada dasarnya senang bekerja dan berkarya. Kehidupan tanpa bekerja akan jadi sangat membosankan. Setelah cukup menganggur, orang akan mulai memikirkan cara-cara yang lebih kreatif untuk mengisi waktunya.

Selain itu uang UBI hanya cukup untuk kebutuhan dasar, sandang pangan dan papan. Jarang ada orang dijaman sekarang yang merasa puas dengan hal itu saja.

Tidak semua orang pandai membelanjakan uangnya
Mereka akan membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya malah membeli lotre, menginvestasikan kepada skema Ponzi yang tidak jelas, atau membeli narkoba dan bermabuk-mabukan.

Ini mungkin saja, tidak semua pandai mengatur keuangannya. Tetapi sekarang pun orang sudah bermabuk-mabukan dan memakai narkoba. Sekali lagi uang UBI terbatas sekali, mereka harus memilih apakah mau makan atau membeli narkoba.

Atau malah berhutang karena mengincar barang yang lebih mahal. Banyak orang semakin besar gajinya justru semakin dalam hutangnya.

Orang akan jadi depresi
Kita ingat financial booming di Jepang yang menyebabkan tingkat kemakmuran rakyatnya menjadi sangat tinggi. Tetapi orang menjadi kehilangan arah sehingga menjadi depresi dan banyak yang memilih untuk bunuh diri.

Keinginan untuk mendapatkan uang memberikan orang motivasi dan gairah untuk memperjuangkan hidup. Karenanya kita lihat banyak orang miskin yang harus bekerja keras sampai capek jauh lebih bahagia ketimbang anak orang kaya yang hanya menganggur berpangku tangan saja dirumah karena semua sudah tersedia.

Demikian juga dikhawatirkan akan banyak terjadi kerusakan mental yang disebabkan orang stress karena tidak ada tujuan hidup.

Harga-harga akan naik drastis
Ingatkah anda jaman dulu, setiap kali kenaikan gaji PNS, dijamin dari harga angkot sampai harga sembako dipasar akan naik semua. Ujung-ujungnya hidup tetap sulit.

Tapi dizaman pasar bebas sekarang, sebagaimana kita lihat melalui pertempuran harga beras dan sembako di media massa, jika orang terlalu rakus mengambil untung, pasarnya akan segera direbut oleh mereka yang bisa menyediakan produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih masuk akal.

Tenaga kerja akan menjadi langka
Dikhawatirkan beberapa pekerjaan akan kehilangan peminatnya. Tidak ada lagi pembantu, pengasuh anak, tukang sapu jalan (meski yang ini bisa digantikan robot), dan sebagainya. Juga untuk pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa, seperti polisi, security atau tentara, siapa yang mau melakukannya?
UBI bukanlah komunisme dimana semua orang sama sama rasa. Perbedaan tetap diizinkan. Orang tetap bisa menjadi kaya atau miskin, sesuai dengan keinginan dan usaha mereka. Tapi setidaknya, orang tidak akan begitu miskin sampai kelaparan, ngamuk lalu menghancurkan negara.
 
Banyak negara sedang mengadakan eksperimen penerapan UBI ini, di Alaska, Amerika serikat, rakyatnya mendapatkan dana permanen dari bagi hasil minyak bumi, yang ditahun 2008 jumlahnya sebesar sekitar $2000 (Rp.28 juta) per tahun.

Finland dan Canada melakukan eksperimen UBI tahun 2017 terhadap beberapa ribu orang namun menghadapi banyak kesulitan sehingga terpaksa di hentikan di 2018.

Masih banyak pro kontra mengenai UBI ini, tetapi tidak akan bisa dihindarkan lagi, dimasa depan akan begitu banyak orang yang kehilangan pekerjaan, sehingga suatu variasi dari UBI harus dipertimbangkan sebagai bagian dari solusi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa