|
Pixabay/Unique |
Dibidang kerja kreatif seperti saya, seringkali saya melihat para bos yang frustasi karena karyawannya mendadak tidak produktif seperti biasanya. Padahal mereka sudah menyediakan banyak fasilitas, gaji yang besar, suasana kerja yang relatif nyaman, apapun yang para bos ini pikir mereka butuhkan. Kadang mereka memberikan lebih banyak lagi fasilitas, gaji lebih besar, bonus, penghargaan, tapi karyawan malah tambah tidak produktif. Malah kadang minta berhenti!
Kenapa orang-orang kreatif ini begitu bawel? Begitu pikir mereka.
Dan rasa frustasi ini hanya bisa dikalahkan oleh rasa frustasi para karyawannya sendiri, yang betul-betul ingin berkarya, tapi entah kenapa tidak bisa terwujud secara maksimal. Padahal mereka punya bakat dan bersedia mendedikasian dirinya untuk menghasilkan karya terbaik. Dan mereka ingin menghasilkan karya yang baik. Tapi entah kenapa macet.. cet..cet
Untuk sebagian orang, punya bakat dan cukup berdedikasi pada pekerjaan, sudah cukup bagi mereka untuk bisa produktif. Mereka akan seperti mesin menghasilkan produk yang bisa dinikmati orang. Tapi umumnya dibidang kreatif, untuk bisa melalui banyak tantangan, mengatasi creativity block alias mogok ide, bad mood, diperlukan pengetahuan yang jernih dan jelas :
Apa yang sesungguhnya memotivasi dirinya untuk berkreasi?
Menurut Meta Wagner, penulis buku
What's Your Creative Type? Harness the Power of Your Artistic Personality, ada 5 tipe Manusia kreatif berdasarkan apa yang memotivasi mereka untuk berkreasi : A-lister, The Artisan, The Game Changer, Sensitive soul, dan Activist.
A Lister
Tipe A Lister adalah mereka yang berkreasi karena menginginkan ketenaran, kekaguman, kesuksesan. Mereka ingin punya banyak pengagum, followers, punya banyak likes saat posting sesuatu di sosial media. Mereka menginginkan rumah yang megah, mobil terbaik. Segala sesuatu yang membuat mereka tambah dikagumi orang. Mereka menginginkan pujian, bahkan tidak ragu untuk memuji diri mereka sendiri jika mereka merasa bahwa mereka sudah menghasilkan suatu karya yang hebat.
Kelihatannya seperti orang pada umumnya ya? Tapi ada yang membedakan Tipe A lister dari orang kebanyakan : Mereka ingin memiliki pengaruh terhadap orang banyak. Mereka ingin membuat pengikutnya merasakan sesuatu, tertawa, menangis, bereaksi atas karya yang mereka hasilkan. Dan pujian dan kekaguman semata tidak cukup jika mereka tidak merasa bisa melakukan suatu perubahan.
Contoh terbaik untuk tipe A Lister ini adalah Kanye West. Sangat berbakat, pekerja keras, dan menginginkan segala hal yang terbaik. Istri tercantik, rumah termewah, pujian, penghargaan. Dia sama sekali tidak mempedulikan olok-olok orang mengenai kesombongan dirinya, karena dia mengerti sepenuhnya apa yang dia inginkan.
Dan dia tidak mempedulikan kemarahan fansnya saat dia secara terbuka memberikan dukungan pada Trump, yang dibenci oleh kebanyakan oleh African American, karena dia menganggap dukungannnya pada Trump akan membawa perubahan yang baik untuk warga Amerika.
Untuk mereka yang tipe A Lister, perlu diingatkan agar jangan sampai ambisinya untuk mendapatkan segala kemewahan dan kesuksesan malah merusak kenikmatan dalam berkarya.
The Artisan
Alias seniman petapa. Adalah kebalikan dari tipe A Lister. Mereka tidak ingin menjadi tenar dan dikenali orang dimana-mana.
Orang seperti ini sangat menyukai proses berkarya lebih dari apapun. Mereka ingin menyempurnakan hasil karyanya, tidak terlalu mempedulikan pujian maupun cercaan orang. Saat bekerja, mereka akan sangat terobsesi dalam bekerja sehingga bisa melupakan segalanya. Hari-hari bisa berganti, orang bisa datang dan pergi, dia sama sekali tidak peduli (jiah, puisi hehe). Orang seperti ini bisa ditaruh diujung dunia dan akan tetap berkarya, selama ada fasilitas yang mencukupi untuk dia berkarya.
Mereka ingin menyempurnakan hasil karyanya, mempelajari teknik-teknik terbaru, kecanduan pada tantangan dalam berkarya. Mereka menginginkan semua peralatan yang bisa menyempurnakan hasil karyanya. Sebagai karyawan, jika kantor tidak punya cukup uang untuk membelikan dia peralatan yang cukup maka dia akan rela menghabiskan uangnya untuk membeli peralatan itu meski dia sendiri hidupnya pas-pasan.
Sayangnya tipe Artisan ini akan mati gaya saat pekerjaan menjadi terlalu mudah dan tidak lagi menantang. Dan segala puja puji dan uang tidak akan mampu mendorong tipe Artisan ini jika mereka sudah merasa tidak ada sesuatu yang menarik dalam berkarya.
Dan yang terparah adalah, jika mereka merasa stuck dan tidak bisa menghasilkan karya yang sesuai dengan standar yang mereka inginkan, maka mereka bisa mogok kerja, menyembunyikan hasil kerja bahkan sekalian menghancurkan semua hasil karya mereka yang dianggap jelek.
Daniel Day Lewis adalah contoh tipe kreatif ini. Peraih 3 piala Oscar ini adalah orang yang sangat dedikatif pada semua peran-perannya sehingga saat mengambil suatu peran, dia 'menjadi' orang yang dia perankan. Dia menjadi aktor bukan karena menginginkan ketenaran, bahkan membenci ketenaran. Dan saat dia merasa akting tidak lagi menarik hatinya, dia banting setir dan kabarnya sekarang belajar jadi tukang sepatu!!
The Game Changer
Tipe inovatif, pencipta trend, yang menginginkan cara baru untuk menghasilkan suatu karya. Mereka menginginkan hasil karya yang unik, yang sama sekali berbeda dari yang sudah ada dengan cara terbaru. Mereka sudah punya bayangan dalam kepalanya, apa hasil karya yang mereka inginkan, yang biasanya tidak terbayangkan oleh orang biasa dan semua hal yang diperlukan untuk mewujudkannya.
Tipe ini menginginkan kesuksesan seperti The A Listers dan punya dedikasi tinggi sebagaimana The Artisan. Tapi karena caranya yang dianggap nyeleneh dan tidak masuk akal, tipe The Game changer biasanya diolok-olok, dicurigai dan bahkan seringkali ditolak. Tetapi saat berhasil, maka yang didapat adalah hasil karya klasik yang kemudian diikuti banyak orang. A Game changer.
Banyak orang meragukan Steve Job saat dia ingin membuat handphone yang murni tanpa tombol, hanya kaca keseluruhan, bahkan tanpa stylus. Dan sekarang Iphone menjadi karya klasik dan kreatif dalam teknologi informasi abad ini. Dia adalah salah satu The Game Changer.
The Sensitive Soul
Ah.. tipe kreatif yang mengharu biru. Yang merasakan banyak emosi terutama penderitaan dalam hidupnya. Yang mengalami banyak kesulitan sehingga sangat sensitif terhadap kesulitan orang lain.
Tipe ini biasanya sudah melalui perjuangan berat dalam hidupnya. Apakah karena penyakit, cacat atau pernah mengalami kekerasan. Dan ia ingin menyampaikan hal-hal ini dalam karyanya sehingga bisa menolong orang lain yang dianggapnya sama menderitanya dengan dirinya.
Bukan berarti tipe ini lemah, bahkan karena sudah melalui begitu banyak hal, tipe ini bisa menjadi sangat kuat dan menjadi sandaran untuk orang-orang lain yang sedang dalam kesedihan atau kesulitan. Memotivasi orang melalui karyanya.
Lukisan-lukisan karya Frida Kahlo menggambarkan penderitaannya yang disebabkan cacat dan kesakitan yang pernah dideritanya. Charles Dickens terpaksa bekerja di usia muda karena hutang orang tuanya dan penderitaannya menginspirasi buku-bukunya seperti Oliver Twist.
Kadang tipe seperti ini harus diingatkan, bahwa hal-hal yang menyenangkan pun bisa menjadi sumber inspirasi, supaya mereka tidak tenggelam dalam dunia penuh penderitaan. Tapi cerita-cerita sedih lah yang akan membuat mereka termotivasi untuk berkarya maksimal
The Activist
Keinginan untuk melakukan perubahan besar adalah motivasi utama dari tipe ini. Berbeda dengan The Game changer yang terpusat pada perubahan obyek hasil karyanya, The Activist ini ingin merubah tatanan dunia yang sudah ada kearah yang lebih baik. Atau dalam lingkup kecil : tatanan rt/rw atau perusahaan.
Tipe aktivis ini tergugah kreatifitasnya saat melihat ketidakadilan, kemiskinan, kesulitan orang lain. Dia ingin membawa perubahan kearah yang lebih baik. Tidak hanya dirinya sendiri, dia ingin mengajak semua orang bersama-sama untuk melakukan hal yang benar.
Masalah
moralitas menjadi sangat penting untuk The Activist saat mereka menghasilkan suatu karya. Mereka ingin menggabungkan karya dengan politik, sekalipun mereka sendiri kebanyakan memilih untuk berada diluar lingkaran politik.
Contoh tipe ini misalnya Iwan Fals yang melalui karya-karyanya, seiring zaman, ditujukan untuk perubahan keararah yang lebih baik. Apakah itu protes kepada pemerintah, maupun seruan kepada perdamaian dan persatuan rakyat.
Jadi dengan ini, para bos tidak perlu terlalu sakit hati jika sudah merasa membujuk karyawan, sudah merasa berbaik-baik, kok malah ditolak. mungkin anda harus merubah strategi motivasinya. Banyak orang merupakan gabungan dari beberapa tipe kreatif ini, sehingga bisa dimotivasi lebih dari salah satu cara. Tapi tetaplah, motivasi saja tidak cukup, tetap harus ada dedikasi dan bakat untuk menghasilkan karya terbaik.
BTW, Anda sekalian termasuk tipe mana hayoooo!!
Komentar
Posting Komentar