Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Kenapa Harus NKRI?

Pixabay/United

Saya sering kali bertanya dalam hati, setiap kali ada ribut-ribut mengenai radikal, separatis, dan sebagainya : Kenapa kita harus NKRI alias Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Tidak mungkin kalau alasannya hanya sekedar karena kebetulan kita ramai-ramai proklamasi di 1945 kan? Ibaratnya, orang menikah, tidak mungkin akan bertahan hanya sekedar kebetulan menikah ditanggal yang sama. Pasti ada alasan lain kenapa kita mesti bersatu dalam pernikahan. Kalau tidak, tentu akan lebih enak bercerai dan menjadi lajang.

Bayangkan Papua, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, bisa saja jadi negara sendiri. Wong Brunei, Singapore dan Timor Leste yang hanya secuil bisa kok! Kita semua punya sumber daya alam yang melimpah. Untuk apa bergabung menjadi satu negara?

Harus menomorduakan bahasa daerah menomorsatukan bahasa Indonesia. Harus berperang demi membela pulau lain. Harus menyesuaikan Agama supaya tidak dicap Radikal dan penggemar Khilafah. Harus bertoleransi pada mereka yang budayanya berbeda. Yang cara berpakaiannya berbeda.

Harus menyumbangkan sumber daya alam yang seharusnya bisa digunakan untuk diri sendiri!

Kenapa harus begitu banyak berkorban?

Sumatera bisa merdeka dan mungkin akan jadi sekaya Malaysia yang secara etnis lebih mirip.

Papua bisa merdeka dan mungkin akan jadi sekaya Papua New Guinea (?) atau setidaknya bebas seperti Timor Leste.

Maluku bisa merdeka dan mendirikan RMS, tidak harus bertoleransi lagi dengan mayoritas Muslim yang kadang suka sok iye....

Jadi kenapa harus NKRI?
Jawabannya ternyata sederhana saja. Jika Pemerintah berlaku adil dan tidak korup, jika konglomerat tidak begitu serakah, kita akan jadi sangat kuat bersama-sama.
Menjadi negara-negara kecil dan terpisah, kita bagaikan tidak punya gigi. Jangankan menghadapi Raksasa yang bernama Amerika dan Tiongkok. Kita bahkan tidak akan punya gigi menghadapi Australia (sebagaimana kita saksikan pada Timor Leste), India, bahkan terhadap negara-negara kroco macam Vietnam, Thailand, Philipina.

Saat ini, meski dibanyak pelosok Indonesia kita masih miskin, tapi kita punya harapan untuk menjadi besar. SANGAT BESAR! Menjadi kekuatan yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Kita bisa saling menolong disaat ada yang kesusahan, saling mendorong dan berkompetisi untuk maju. Jika ada pemda yang korup, kita masih bisa mengadu ke pusat. Jika ada pengusaha yang keterlaluan serakahnya, kita bisa mengadu kepada rakyat dipulau-pulau lain.

NKRI adalah suatu rantai yang utuh, dan setiap propinsi, setiap pulau, adalah mata rantai yang menyatukan NKRI. Putus satu mata rantai, akan berhamburan pecah sisanya... Itulah kenapa, kita semua harus mempertahankan setiap bagian dari NKRI

Dengan bersatu dalam NKRI, tidak saja kita akan bisa memajukan kesejahteraan kita bersama-sama, kita juga akan punya suara dalam kancah Internasional. Meski kita negara yang tidak terlalu kaya, suara Indonesia jauh lebih didengarkan ketimbang Timor Leste atau Brunai.
Sehelai lidi, bisa kita patahkan begitu saja. Tapi diikat menjadi satu, kita bisa menggebuki maling-maling yang bermaksud menghancurkan dan mencuri apa yang menjadi milik kita.
ITU kalau pemerintahan bersikap bersih, adil dan tidak korup. ITU kalau konglomerat tidak bersikap serakah dan menghancurkan persatuan demi uang. ITU kalau polisi dan militer bersikap menjaga rakyat ketimbang membela penguasa dan uang.

MERDEKA!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa