|
Pixabay/fairies |
Hera yang Agung. Ratu diantara para dewi. Pelindung pernikahan dan kelahiran, sangat jelita, serius dan bijaksana. Punya kekuasaan untuk mengendalikan pikiran, membuat orang jadi kehilangan akal -sebagaimana yang terjadi dalam banyak perkawinan- bahkan menjadi gila dan saling membunuh.
Dia bisa menyelamatkan perkawinan dan menganugerahi manusia dengan anak-anak yang cantik, karena itu banyak Ibu-ibu Yunani kuno berdoa dan memberikan persembahan pada Hera untuk melindungi keluarga mereka. Mereka berhati-hati sekali untuk tidak membuat Hera marah dan mengutuk mereka dengan kelahiran yang sulit, anak-anak yang jelek atau cacat dan menghancurkan pernikahan mereka.
Selain itu, Hera juga merupakan Dewi Langit. Dalam satu kisah dikatakan Zeus jatuh cinta pada kecantikan Hera saat melihatnya melukis awan-awan yang indah di langit.
Zeus, Mahadewa Genit Tukang Selingkuh (Part 1) Europa, Io dan Ganymede
Meskipun menjadi dewi yang demikian powerful, yang diingat orang atas Hera bukanlah kehebatannya. Melainkan kecemburuannya pada Zeus, Mahadewa Tukang Selingkuh yang kebetulan adalah suaminya DAN saudara laki-lakinya.
Waaah!! Kok dewa menikah dengan saudara sendiri? Incest dong?
Sebetulnya orang Yunani Kuno tidak mengizinkan incest diantara mereka sendiri, meskipun mereka tidak mempersoalkan homosexualitas. Tetapi untuk para Dewa diberikan kekecualian. Mungkin karena stok terbatas.
Kurang lebih seperti banyak teori yang mengatakan kita semua adalah produk incest dari anak-anak Adam dan Hawa. Apaboleh buat. Sekali lagi, stok terbatas!
Hera dan Zeus adalah dua diantara lima anak Titan Cronos dan Rhea. Jadi Hera kenal betul karakter Zeus yang super genit dan terlalu mudah jatuh cinta pada apapun dan siapapun yang cantik. Dan Hera adalah salah satu dewi tercantik di Olympus.
Tapi Zeus terlanjur jatuh cinta pada Hera, dan terus melamarnya meski ditolak selama ratusan tahun.
Sampai akhirnya Zeus berhasil mengambil hati Hera dengan merubah dirinya menjadi burung kecil yang sakit dan diguyur air hujan yang ‘kebetulan’ jatuh dipangkuan Hera. Hera sebagai Dewi Langit mencintai makhluk-makhluk yang terbang diudara, langsung membawa burung kecil ini ke kediamannya untuk menyembuhkannya.
Sesampainya disana, burung ini mengubah dirinya kembali menjadi Zeus yang kemudian memperkosa Hera. Hera yang malu karena sudah ternoda akhirnya menerima lamaran Zeus. Padahal saat itu Zeus sudah memiliki banyak dewi-dewi sebagai Istri!
Kisah Yunani kuno memang setragis itu!
Meskipun Zeus punya banyak istri yang merupakan Dewi-dewi Olympus, dengan kekuatannya Hera berhasil mengangkat dirinya menjadi Ratu diantara para Dewa dan Dewi Olympus. Semua patuh dan hormat kepada Hera, hampir setingkat dengan kepatuhan mereka pada Zeus.
Tetapi bahkan pernikahan dengan Hera yang sempurna tidak bisa menghentikan Zeus untuk mengejar-ngejar wanita (dan terkadang pria) cantik. Ini sangat membuat Hera, yang memang sangat mudah tersinggung, merasa terhina! Balas dendam dan penghukuman pun tidak terhindarkan.
Tetapi tanpa kegenitan Zeus, banyak kisah-kisah Yunani yang seru tidak akan tercipta! Karenanya kegenitan Zeus ini mutlak ada..
Memata-matai dan mencemburui Zeus menjadi fokus utama kehidupan Dewi yang hebat ini. Tapi Zeus dengan berbagai taktiknya selalu saja bisa lolos dan berselingkuh. Tidak masalah berselingkuh dengan golongan apapun, Dewi, Peri, Manusia, wanita, pria, pokoknya selama cantik, Zeus akan berusaha mengejar sampai dapat.
Jika sampai ketahuan Hera, maka bisa dipastikan pasangan selingkuhnya akan mendapatkan hukuman yang sangat berat dan kejam. Misalnya dengan mengubah mereka menjadi binatang, seperti Io yang diubah menjadi Sapi atau Calisto yang menjadi Beruang. Mempersulit mereka saat melahirkan, seperti Alcmene saat melahirkan Herkules dan Leto yang dikutuk hingga tidak bisa melahirkan dibagian bumi manapun selama matahari menyinari.
Tidak hanya selingkuhannya. Anak-anak mereka pun menjadi sasaran kemarahan Hera. Seperti Hercules yang terus diserang mulai dari masih bayi sampai dewasa, bahkan sampai dibuat gila dan menjadi pembunuh.
Begitu kuatnya Hera, bahkan Zeus sendiri tidak mampu membatalkan kutukan Hera. Juga tidak bisa mencegah Hera membunuh selama tidak dilakukannya secara langsung. Jadi Hera harus melakukannya melalui kaki tangannya.
Ironisnya, akibat kekuatannya sebagai Dewi Perkawinan, Hera tidak bisa membalas perselingkuhan Zeus dengan perselingkuhan. Satu-satunya perselingkuhan berhasil yang dilakukan Hera adalah dengan dirinya sendiri!
Hera membuat dirinya hamil sebagai balas dendam kepada perselingkuhan Zeus yang melahirkan Dionysus dan Athena. Dengan akar tumbuhan tertentu Hera pun berhasil hamil dan melahirkan Hephaestus, dewa Api.
Sejauh itu, Zeus tidak pernah menghukum Hera terang-terangan. Bisa karena takut atas kekuatan Hera, bisa juga karena Zeus tetap mencintai Hera, terlepas dari semua perselingkuhannya.
Hanya satu kali Zeus betul-betul menghukum Hera
Hera yang sudah tidak tahan lagi atas kelakuan Zeus, berhasil menghasut dewa dewi di Olympians, termasuk Poisedon, Apollo dan Athena, untuk memberontak. Pertama Hera membuat Zeus begitu mabuk sehingga tertidur. Lalu bersama-sama mereka mengikat Zeus disebuah dipan dengan seribu ikatan dan merampas petir, senjata Zeus.
Dengan terikatnya Zeus, maka ada lowongan untuk menjadi penguasa Olympus. Siapa yang pantas menggantikan Zeus? Disaat para dewa ramai berdebat memperebutkan kekuasaan, salah satu dewa yang masih setia pada Zeus, Briareus, diam-diam melepaskan ikatan Zeus.
Zeus segera bangkit dan merebut petir dari tangan Hera. Terkejut, semua dewa jatuh berlutut, gemetaran membayangkan hukuman yang akan dijatuhkan.
|
Pixabay/Chain |
Tapi Zeus berpaling pada Hera, yang merupakan sumber kejadian ini. Lalu menghukumnya dengan menggantung Hera dilangit dengan rantai emas. Sepanjang malam Hera melolong menjerit kesakitan. Semua merasa kasihan, tapi tidak ada yang berani menolong, takut akan murka Zeus yang perkasa.
Zeus, yang masih mencintai Hera, akhirnya tidak tahan dengan jeritan Hera yang menyayat hati. Setuju untuk melepas Hera dengan syarat, selamanya tidak boleh lagi Hera menyerang Zeus.
Semenjak itu Hera selalu menahan diri untuk tidak menyerang langsung Zeus, yang tidak bisa berhenti berselingkuh. Melainkan melampiaskannya melalui hukuman dan siasat, kepada para selingkuhan dan anak-anak mereka, dengan pertolongan titan dan dewa yang berada dalam pengaruhnya.
Dan dengan demikian, selalu lahir kisah baru dalam legenda Yunani Kuno.
Dalam seri ini :
Seri 12 Dewa Olympus 1 : Zeus, Raja Para Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 2 : Hera, Pemimpin para Ibu yang Pencemburu
Seri 12 Dewa Olympus 3 : Poisedon, Penguasa Samudera
Seri 12 Dewa Olympus 4 : Demeter, Penentu Hasil Panen
Seri 12 Dewa Olympus 5 : Athena, Dewi Kebijaksanaan yang Tidak Mau Kalah
Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa
Seri 12 Dewa Olympus 7 : Artemis, Dewi Pemburu Pencinta Alam Liar
Seri 12 Dewa Olympus 8 : Ares, Dewa Perang yang Dipuja dan Dibenci
Seri 12 Dewa Olympus 9 : Aphrodite, Dewi Percintaan yang Menguasai Cinta Manusia dan Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 10 : Hephaestus, Dewa Api yang Terampil
Seri 12 Dewa Olympus 11 : Hermes, Pengantar Pesan yang Iseng
Seri 12 Dewa Olympus 12 : Dionysus, Dewa Anggur yang Ekstrim
Komentar
Posting Komentar