|
Zeus by René-Antoine Houasse. Source : Wikimedia Commons. |
12 Dewa Olympius merupakan 12 Dewa terkuat dan terpopuler dalam kisah-kisah Yunani Kuno. Mereka adalah : Zeus, Hera, Poseidon, Demeter, Athena, Apollo, Artemis, Ares, Aphrodite, Hephaestus, Hermes, dan Hestia atau Dyonisius.
Meskipun mereka adalah dewa-dewa utama, tapi mereka bukan pencipta langit dan bumi. Mereka bahkan bukan generasi pertama dari dewa-dewa. Mereka harus berperang terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan posisi ini. Hebat kan?
Jangan dikira Dewa Yunani itu seperti Tuhan yang Maha Kuasa, yang merupakan pencipta dan pengendali segala sesuatu. Orang Yunani Kuno berpikir bahwa Dewa itu seperti manusia juga, tapi sangat sakti. Dan, seperti manusia, Dewa punya kelebihan dan kekurangan. Ada yang baik, ada yang jahat. Dan Manusia boleh memilih dewa mana saja yang dianggapnya terkuat untuk memberikan perlindungan pada mereka.
Memilih dewa pelindung berarti mereka akan memberikan persembahan pada dewa tersebut, dan mendirikan kuil-kuil tempat mereka menjalankan ritual persembahan. Dewa lain tidak boleh mengganggu kota yang sudah dilindungi oleh satu dewa.
Kuil-kuil persembahan agama Hellenestic (Agama Yunani Kuno) ini sampai sekarang masih ada, kebanyakan sudah berupa reruntuhan. Tidak hanya di Yunani, kuil-kuil ini juga ada di Itali, Mesir, Afrika bahkan sampai Barat Daya Asia.
|
Pixabay/Temple of Zeus |
Orang Yunani Kuno penganut Hellenestic ini percaya bahwa diantara para dewa pun ada kasta, ada dewa kecil-kecil yang tidak terlalu dikenal, tapi ada pula dewa bangsawan yang memerintah dewa lainnya. Dan dipuncak hirarki para dewa ini adalah Zeus, Mahadewa Raja semua Dewa.
Hampir semua dewa berdiam di Olympus, kecuali Dewa-dewa yang berkaitan dengan kematian, seperti Hades yang berdiam di Tartarus. Jadi meskipun Hades merupakan saudara Zeus dengan kekuatan yang hampir setara, dia tidak masuk daftar 12 Dewa Olympus.
Biodata :
Nama: Zeus
Kedudukan: Raja Para Dewa
Menguasai: Langit, Petir, Kerajaan, dan
Kebijaksanaan dalam pemerintahan
Simbol : Petir, Perisai, Pohon Oak (Ek),
dan Tongkat kerajaan
Kisah-kisah Yunani kuno menggambarkan karakter Zeus seperti langit. Angin-anginan. Saat senang, dia bisa jadi ramah sekali, santai dan adil. Tapi tanpa bisa diduga-duga dia mendadak bisa menjadi pemarah dan mengamuk, menghancurkan segala sesuatu.
Langit menjadi cerah, angin berhembus lembut, matahari bersinar hangat saat Zeus merasa gembira. Membawa kehidupan dilangit dan dibumi. Tapi saat Zeus mengamuk langit akan menjadi gelap, petir akan bertalu-talu menggelegar menakutkan, mengharuskan manusia meringkuk bersembuyi dirumah masing-masing, sambil berdoa agar kemarahan Zeus cepat berlalu.
Zeus adalah putra bungsu dari Titan Cronus, Raja Para Dewa, dan saudarinya Rhea. Keduanya adalah anak dari Gaia, Ibu Bumi dengan Uranus, penguasa langit. Pada awal penciptaan, belum cukup banyak dewa sehingga mereka terpaksa menikah dengan saudara-saudara mereka sendiri.
Saat menikahi Rhea, Cronus tanpa sengaja mendengar Gaia berkata, bahwa salah satu keturunannya akan menjatuhkan dia dari tahta kerajaan. Karenanya setiap kali Rhea melahirkan, Cronus akan menelan bayi-bayi tersebut. Dewa hidup abadi dan tidak bisa dibunuh, karenanya satu-satunya cara untuk menyingkirkan mereka, ya harus ditelan.
Tapi setelah berturut turut Demeter, Hestia, Hera, Hades dan Poisedon ditelan, Rhea tidak tahan lagi. Tentu saja naluri keibuannya menjerit! Saat melahirkan anak bungsunya Zeus, diam-diam Rhea membungkus sebuah batu berbentuk bayi kedalam bedong, lalu melemparkannya ke mulut Cronus.
Zeus sendiri diserahkannya pada Peri di Pegunungan Ida untuk dibesarkan. Agar tidak ketahuan Cronus yang menguasai langit dan bumi, maka tempat tidur Zeus digantung di sebuah pohon yang tidak terlalu tinggi, sehingga Zeus selalu berada diantara langit dan bumi. Demikianlah Zeus tumbuh menjadi dewasa.
|
Pixabay/Mount Ida |
Di Pegunungan Ida inilah, Zeus kemudian bertemu dengan istri pertamanya, Metis yang cantik, cerdik dan bijaksana. Metis menyarankan Zeus, yang ingin menyelamatkan saudara-saudaranya, untuk menyamar menjadi pelayan yang membawakan minuman untuk Cronus. Dengan demikian Zeus bisa menaruh racun, yang diracik oleh Metis, kedalam minuman Cronus tanpa ketahuan.
Cronus pun muntah-muntah hebat setelah meminum racun tersebut. Satu persatu anak-anak yang ditelannya keluar berserta muntahnya. Pertama-tama batu keluar. Lalu berturut-turut saudara-saudaranya lahir untuk kedua kalinya. Kali ini mereka lahir dalam bentuk dewa dewasa lengkap dengan kesaktian mereka. Ternyata mereka tetap bisa tumbuh meskipun didalam perut Cronus.
Bersama Zeus, mereka mulai merencanakan untuk mengumpulkan kekuatan lalu menjatuhkan tiran yang merupakan ayah mereka sendiri itu. Memulai perang akbar antar Titan.
Sebagai langkah awal, mereka membebaskan saudara-saudara Cronus yang dipenjara di Tartarus: tiga Cyclop yang bermata satu dan Hecatoncheires yang bertangan seratus. Cyclop merupakan aset perang yang berharga karena pandai membuat senjata dengan kekuatan yang tidak tertandingi.
Para Cyclop kemudian mempersembahkan senjata terhebat berupa Petir kepada Zeus, sebagai tanda terima kasih dan kesetiaan mereka. Senjata yang kelak menjadi penentu kemenangan Zeus di Perang antar Titan
Selain itu Poseidon mendapatkan Trisula yang bisa menimbulkan gempa dan badai dilautan dan Hades mendapatkan Helm Teror yang bisa membuatnya menghilang, tidak terdeteksi oleh musuh.
Bersama-sama mereka menyerang Cronus dan para Titan pembelanya dalam perang besar yang membuat bumi dan langit terjungkir balik. Zeus menyerang pasukan Cronus dibawah pimpinan Atlas dengan petirnya, berbalas dengan Titan yang melemparkan seluruh gunung kepada Zeus. Balik Poisedon menggemparkan lautan dengan badai, dan Titan membalas dengan membelah bumi berusaha menjepit Poiseidon. Begitulah terus menerus perang sengit berlangsung selama sepuluh tahun.
|
Joachim Wtewael - The Battle Between the Gods and the Titans. Source : Wikimedia Common |
Puncaknya, Hecatonceires yang bertangan seratus terus merangsak maju dengan senjata lengkap dimasing-masing tangan, hingga akhirnya berhasil mendesak para Titan mundur. Dan Zeus akhirnya berhadap-hadapan dengan Cronus, ayahnya.
Cronus berusaha keras menaklukkan Zeus. Tapi kekuatan Cronos ternyata tidak mampu bersaing dengan kesaktian Petir yang dahsyat. Dengan lemparan petir bertalu-talu dari tangan Zeus, Cronus pun akhirnya berlutut mengakui kekalahannya. Cronos beserta para Titan pendukungnya pun dilemparkan ke Tartarus yang dijaga oleh Hecatonceires. Sementara Atlas, pemimpin pasukan Cronos, dihukum dengan tugas abadi menyangga langit.
Setelah memenangkan pertempuran inilah, Zeus kemudian dinobatkan sebagai Raja para dewa di Olympus. Kekuasaan dunia pun dibagi tiga, Langit dan Bumi menjadi milik Zeus, Lautan menjadi wilayah kekuasaan Poisedon dan Tartarus atau dunia kematian menjadi milik Hades.
Dalam seri ini :
Seri 12 Dewa Olympus 1 : Zeus, Raja Para Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 2 : Hera, Pemimpin para Ibu yang Pencemburu
Seri 12 Dewa Olympus 3 : Poisedon, Penguasa Samudera
Seri 12 Dewa Olympus 4 : Demeter, Penentu Hasil Panen
Seri 12 Dewa Olympus 5 : Athena, Dewi Kebijaksanaan yang Tidak Mau Kalah
Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa
Seri 12 Dewa Olympus 7 : Artemis, Dewi Pemburu Pencinta Alam Liar
Seri 12 Dewa Olympus 8 : Ares, Dewa Perang yang Dipuja dan Dibenci
Seri 12 Dewa Olympus 9 : Aphrodite, Dewi Percintaan yang Menguasai Cinta Manusia dan Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 10 : Hephaestus, Dewa Api yang Terampil
Seri 12 Dewa Olympus 11 : Hermes, Pengantar Pesan yang Iseng
Seri 12 Dewa Olympus 12 : Dionysus, Dewa Anggur yang Ekstrim
Komentar
Posting Komentar