Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Kenapa badan tidak kunjung berotot?


Pixabay/Muscle

Sudah setengah mati tiap hari lari pagi, sore angkat beban di gym, ditambah berenang dua kali seminggu, tapi kok badan ini tetap saja gendut. Atau malah kurus kerempeng. Saat beban ditambah yang ada malah salah urat dan encok. Dan tidak bisa lagi berolah raga.

Kenapa ada orang yang ototnya bisa jadi menggelembung seperti Dedy corbuzier, dan ada yang begitu-begitu saja? Padahal rasanya sudah berusaha cukup keras. Tapi tetap saja badan ini ngotot untuk tidak berotot.

Ternyata banyak sekali penyebab otot tidak mau berkembang :

Genetis
Ada orang yang secara genetis sulit mengembangkan otot dengan latihan angkat beban saja. Baik karena jenis kelaminnya, dimana perempuan lebih sulit mengembangkan otot ketimbang pria. Atau karena ras nya, orang berkulit hitam dari Afrika akan lebih mudah mengembangkan ototnya ketimbang kita orang Asia.

Jadi orang harus mencari-cari dulu olah raga yang lebih tepat untuk dirinya, lalu menggunakan latihan angkat beban sebagai tambahan. Ini membutuhkan trial dan error, serta konsultasi dengan pelatih olahraga.

Usia
Anak-anak dan orang tua cenderung lebih sulit membesarkan otot ketimbang remaja menjelang dewasa. Ini karena untuk membentuk otot yang besar dibutuhkan hormon testosteron yang baru diproduksi setelah akil balik (puber) dan akan menurun jumlahnya mulai dari usia 30 tahun dan mulai menurun drastis di usia 40an.

Demikian juga wanita yang sudah menopause akan lebih sulit membentuk otot ketimbang saat muda. Apalagi lemak yang akan lebih mudah menumpuk.

Makanan
Otot memerlukan makanan yang tepat. Jadi tidak cukup hanya menghitung berapa banyak kalori yang perlu dimakan, tetapi jenis makanannya pun harus sesuai. Dan setiap orang, kembali ke genetis, memerlukan ‘dosis’ makanan yang berbeda-beda agar bisa mengembangkan otot.

Diet asal-asalan bisa menyebabkan otot tidak tumbuh. Dengan kalori yang sama, makanan tertentu akan menyebabkan terbentuknya otot, dan makanan lainya akan membentuk lemak. Atau bisa juga dengan kalori yang sama makanan hanya akan jadi ampas saja yang dikeluarkan tubuh.

Ada orang yang berpikir, pokoknya asal menghindari karbohidrat, memperbanyak protein, maka otot akan tumbuh. Padahal meski protein penting dalam pembesaran otot, karbohidrat penting untuk membantu otot untuk memproses protein tersebut agar bisa digunakan otot. Karbohidrat juga penting untuk perbaikan jaringan otot.

Olahraga tidak tepat 
Otot tidak mau berkembang jika kita terlalu banyak berolah raga, alias over training. Biasanya karena kita tidak juga melihat hasilnya, kita menambah lebih banyak olah raga sehingga otot malah jadi sakit dan bisa rusak.

Olah raga untuk membentuk otot bisa jadi berbeda dengan olah raga untuk mengurangi lemak badan. Dan keduanya tidak bisa berjalan secara simultan, harus ditentukan salah satu.

Atau sebaliknya kita kurang olahraga. Kita merasa sudah banyak berolahraga, otot sudah pegal-pegal. Padahal jumlahnya jauh dibawah kebutuhan otot kita untuk berkembang. Karenanya dibutuhkan pelatih olahraga yang bisa membimbing kita untuk melakukan olahraga yang tepat. Terutama jika otot tidak juga terbentuk.

Kurang istirahat
Saat kita berolah raga, kita seolah ‘melukai’ otot. Itulah sebabnya setelah latihan kita terkadang merasa pegal-pegal bahkan sakit jika kita tidak terbiasa olahraga. Otot akan terbentuk saat tubuh berusaha memperbaiki bagian otot kita yang rusak tersebut.

Tapi agar bisa diperbaiki, bagian otot tersebut tidak boleh digunakan. Alias kita perlu mengistirahatkan bagian otot tersebut. Itulah kenapa kita tidak boleh olahraga berlebihan, sehingga otot yang sedang terluka, malah diberikan beban lebih banyak. Salah-salah malah jadi cedera.

Tidak sabaran
Banyak orang ingin buru-buru mendapat otot hanya dengan beberapa bulan latihan saja. Padahal ada orang yang bisa cepat dan ada yang perlu waktu agar otot bisa tumbuh. Terkadang orang yang langsing tapi kadar lemak tubuhnya besar waktu lama untuk membentuk tubuh.

Sabar dan konsisten diperlukan saat latihan. Jangan sekali-kali lari ke steroid atau suplemen aneh-aneh yang membuat otot cepat bertumbuh dan tidak gampang capek berolahraga. Selain dalam jangka waktu panjang itu bisa merusak kesehatan kita, otot yang terbentuk pun akan cepat mengempes jika kita berhenti mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

Jadi jika serius ingin membesarkan otot, maka diperlukan strategi tersendiri. Kenali diri sendiri, kebutuhan tubuh kita, konsultasi pada para ahli dan jangan memaksakan diri. Jika memang tidak bisa juga, ya apaboleh buat pasrah saja. Yang penting ‘kan sehat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa