Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

7 Tanda Cocok dengan Pekerjaan Kita

Gambar
Pixabay/Career Terkadang saya merasa iri pada orang lain, yang sanggup hidup dengan menjalani pekerjaan tanpa harus merasa sangat bersemangat mengerjakannya. Sudah cukup gembira menjalani pekerjaan apapun, asal bisa menghasilkan cukup uang untuk hidup dan simpanan hari tua. Tidak perlu segala macam passion. Bekerja pun dengan cukup baik, karir maju secara berkala, bergaul dengan teman sekantor dengan cukup erat, saat jenuh cukup berlibur sehari dua hari, lalu kembali ke pekerjaan tanpa banyak gangguan. Lalu pulang kerja pada keluarga yang juga senang dengan kehidupan rutin yang normal saja. Tidak harus ngoyo. Tidak perlu segala macam gairah kerja berlebihan. Menurut saya, mereka inilah penjaga ekonomi kita, yang seperti semut-semut pekerja. Datang dan pergi secara teratur, tanpa bosan, tanpa mengeluh, tanpa banyak cincong. Terus bekerja, sampai membentuk suatu kerajaan semut raksasa. Sayangnya saya bukan orang seperti itu . Meskipun saya bisa penuh fokus dan tanpa henti pad

Seri 12 Dewa Olympus 7 : Artemis, Dewi Pemburu Pencinta Alam Liar

Gambar
Pietro Antonio- Diana Goddes of hunter. Source : wikimedia common Biodata  Nama : Artemis Kedudukan : Dewi Bulan, Dewi Pemburu Menguasai : Tanah dan Hewan Perburuan, Pemburu, Rembulan Simbol : Busur dan Panah, Rusa, dan Anjing Pemburu Ketangguhan si Kembar Artemis dan Apollo, membuat Leto, ibu mereka, menjadi satu-satunya istri Zeus yang bisa berada disisi Zeus tanpa takut pembalasan dari Hera. (lihat Zeus, Mahadewa Genit Tukang Selingkuh (Part 3) Leto dan Semele ) Sebelum mereka lahir, memang Leto sangat menderita dibawah kekejaman Hera yang cemburu. Tidak diizinkan melahirkan dimanapun sehingga Leto berhari-hari menjerit kesakitan dalam proses melahirkan yang tidak ada akhirnya. Belum lagi diburu oleh berbagai makhluk pengikut Hera, bahkan manusia yang fana berani menghina Leto. Tetapi begitu mereka lahir, darah Zeus yang mengalir dalam nadi mereka ternyata membuat mereka begitu hebat sehingga bisa balas menghajar semua, peri, monster, dewa rendahan, yang dulu pernah

Cara Menyeleksi Nepotisme yang Baik

Gambar
Nepotism - A life insurance. Source Flickr *Artikel ini adalah opini saya sendiri. Dan saya bukan siapa-siapa. Jika Anda punya pendapat berbeda, ya terserah saja! Melihat AHY, Puti, Puan, Gibran, Tommy, dan sebagainya mencalonkan dan dicalonkan sebagai ini itu, saya tidak bisa tidak berpikir : Nepotism is here to stay. Selamanya kita tidak akan bisa menghindari nepotisme. Dimana seseorang memilih saudara atau teman akrab untuk suatu jabatan. Mereka tentu saja akan membantah dan berkata, ‘Loh, kami pun warga negara Indonesia, berhak mencalonkan diri, berhak menjabat dalam pemerintahan, yang penting kami mampu toh?’ Disitu terkadang masalahnya. Disatu pihak, jika memang mereka berbakat sebagai pemimpin, maka sebagai putra putri pejabat penting, mereka akan mendapatkan pelatihan langsung dari yang terbaik. Punya koneksi-koneksi terbaik, yang akan mampu melancarkan program apapun yang mereka rencanakan. Berbeda dengan orang biasa yang nyari dukungan satu program aja harus ponta

Memperbaiki metabolisme yang melambat karena diet

Gambar
Digestive System. Source : Flickr Saya bukan dokter ataupun ahli gizi, artikel ini hanya saran berdasarkan pengalaman pribadi ditambah beberapa informasi dari para penggiat diet. Minta saran dokter gizi dan sesuaikan dengan kondisi tubuh anda sebelum menentukan diet apa yang tepat untuk anda.  Orang-orang yang terlalu sering diet biasanya mengalami kesulitan untuk menurunkan lebih jauh berat badannya. Kelebihan makan sedikit saja akan menyebabkan berat badan melambung. Makan yang manis-manis di pesta, langsung perut menggelembung. Salah satu yang menyebabkan ini terjadi adalah, kebanyakan diet berkonsentrasi pada penurunan jumlah kalori yang diasup. Padahal jika dilakukan terus menerus, tubuh kita akan beradaptasi terhadap itu dan menyebabkan metabolisme melambat. Apalagi mereka yang sudah berumur, yang secara alami pasti mengalami perlambatan metabolisme. Ini mengakibatkan semua kalori yang dimasukkan kedalam tubuh akan dimanfaatkan dan diserap sebanyak mungkin dan dikeluark

Kenapa Makin Banyak Lajang Tidak Ingin Punya Anak?

Gambar
Pixabay/Freedom Saya kadang berpikir, alam semesta itu akan selalu kembali pada titik keseimbangan. Seperti dengan jumlah manusia yang sudah terlalu banyak, yang sekarang sudah mencapai 7 miliar jiwa, sekarang diimbangi dengan para Lajang yang tidak menginginkan anak. Tidak hanya para lajang, bahkan dibanyak negara, mereka yang sudah menikah pun banyak yang memilih untuk tidak punya anak biologis. Mereka lebih suka mengadopsi anak, atau malah hanya memilih untuk punya binatang peliharaan. Sekitar 20% wanita di Inggris, Amerika, dan Australia memilih untuk tidak mempunyai anak biologis. Bahkan dengan sadar meminta untuk disteril sehingga selamanya tidak akan punya anak biologis. Hidup tanpa anak dimungkinkan dengan jaminan hari tua yang lebih baik dari pemerintahan mereka. Sehingga mereka tidak takut bahwa kelak dihari tua tidak akan ada yang mengurus. Di negara berkembang dan negara miskin, jaminan seperti ini bisa dikatakan tidak ada. Inilah kenapa mereka masih berkembang

Kesurupan, Benar atau Bohong?

Gambar
Pixabay/Possessed Orang Indonesia kebanyakan percaya pada fenomena kesurupan. Latar belakang negara religius membuat orang percaya bahwa mungkin sekali ada entitas lain yang bisa mengambil alih kesadaran manusia. Dalam Islam, dipercayai bahwa jin bisa menguasai tubuh manusia. Apakah karena senang pada manusianya, karena dendam karena rumahnya diganggu manusia atau bisa juga karena jinnya sedang iseng. Orang Islam mempercayai bahwa Jin itu seperti manusia juga, ada yang muslim, ada yang kafir, ada yang baik dan ada yang jahat. Dari hasil search google, saya mendapatkan bahwa, agama lain pun mempercayai kesurupan ini. Seperti Agama Kristen, mempercayai bahwa setan bisa menguasai tubuh manusia. Agama Buddha yang tidak mempercayai konsep roh, lebih cenderung percaya bahwa kesurupan berarti batin atau kesadaran manusia yang sedang diganggu oleh makhluk halus. Sementara agama Hindu Bali justru merangkul fenomena kesurupan sebagai hal yang positif dan negatif. Positif jika memang di

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa

Gambar
Source : Pixabay Kisah kelahiran Apollo dan saudari kembarnya, Artemis cukup tragis. Leto, ibunda mereka, saat hamil besar terus dikejar-kejar oleh begundal-begundal Hera, maharani Olympus. Hera selain merasa cemburu, seperti biasanya, karena perselingkuhan Zeus dengan Leto, juga merasa khawatir akan kekuatan dan kedudukan anak-anak yang akan dilahirkan oleh Leto, yang juga merupakan seorang Dewi yang terhormat. Tapi berkat perjuangan dan ketabahan Leto menahan segala kesakitan dan penderitaan, akhirnya lahirlah Apollo dan Artemis yang luar biasa cantik dan tampan. Dengan segera mereka berdua menjadi dewa dewi utama yang diakui disisi ayah mereka Zeus. Bahkan bagi orang Yunani kuno, Apollo lah yang paling mewakili orang Yunani diantara para dewa yang lain. Zeus, Mahadewa Genit Tukang Selingkuh (Part 3) Leto dan Semele Apollo yang berambut pirang bertubuh ramping berotot, dan hampir selalu digambarkan setengah telanjang dengan sedikit jubah menutupi bahunya, dianggap sebagai

Kuliah atau Tidak Kuliah?

Gambar
Pixabay/Graduate Terlepas dari fungsi gelar dan nilai IPK yang baik untuk mendapatkan pekerjaan, banyak orang mulai berpendapat bahwa kuliah itu tidak lagi diperlukan. Setidaknya untuk orang-orang tertentu. Kecuali jurusan khusus dimana ada keahlian yang benar-benar hanya bisa dipelajari di dunia perkuliahan. Seperti jurusan kedokteran, beberapa jurusan teknik, farmakologi, dan sebagainya. Bahkan mulai banyak orang yang meninggalkan bangku kuliah untuk langsung belajar melalui praktek di dunia kerja. Meniti karir dari bawah sekali dibidang yang mereka minati dirasa lebih menarik ketimbang duduk di bangku kuliah membuang waktu dan uang untuk mempelajari banyak hal yang dianggap tidak praktis. Sementara untuk beberapa jurusan lainnya, dianggap kuliah secara formal tidak lagi relevan, karena berbagai hal seperti : Kurikulum yang ketinggalan jaman Pelajaran yang bisa pelajari sendiri dengan membeli buku dan searching dari internet Biaya kuliah yang semakin mahal, sementara peke

Enam Langkah Awal Memulai Hidup Minimalis

Gambar
Source:Awesomedecors.us Gaya hidup minimalis, dimana orang membatasi segala hal, mulai dari benda-benda, kehidupan sosial, sampai kebiasaan hidup kepada hal-hal yang benar-benar mendasar saja, adalah hal aneh belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Yang kebanyakan memang sudah hidup pas-pasan kalau tidak mau dibilang minus karena banyak kredit yang harus diangsur. Apalagi dengan semakin jor-joran pameran gaya hidup mewah di sosial media makin membuat jiwa-jiwa serba minder akibat merasa miskin jadi semakin mengagung-agungkan kebendaan. Merasa sengsara jika tidak membeli barang-barang tersebut, dan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun. Yang KW alias barang tiruannya pun sudah cukup. Bahkan sekalipun mereka sudah punya barang serupa, tapi rasanya gatal dan sengsara jika tidak ikut trend terbaru. Dan kesengsaraan ini kemudian dilampiaskan dengan menghina mereka yang kelihatan lebih sederhana lagi ketimbang mereka sehingga terbentuklah lingkaran setan tidak ada habi

Belajar Beladiri, Membuat Orang Tidak Sok Jago

Gambar
Pixabay/Boxing Saat melihat tawuran antar remaja, atau membaca pertengkaran di sosial media, dimana kebanyakan betul-betul sok jago, petantang petenteng menantang sana sini, hampir selalu saya berpikir, 'Alangkah baiknya jika anak-anak ini sedari kecil berlatih bela diri!!' Yang kemudian dibantah dengan berbagai pendapat -negara bebas, semua boleh membantah saya- yang terbanyak adalah mereka yang mengatakan, ' Jaman sekarang, anak-anak berantem menggunakan pedang, pisau, bahkan senjata api. Apa gunanya tinju disaat bertengkar dengan orang yang siap menembak ?' Juga ada yang mengatakan, ' Wah, anak-anak nakal itu tanpa bisa bela diri saja sudah begitu sulit dikendalikan. Apalagi jika bisa bela diri, tentu akan lebih sewenang-wenang lagi dong? ' Dan mereka benar, jika hanya untuk berantem, belajar bela diri bisa jadi terasa sia-sia. Kecuali jika mau menjadi atlit profesional, dimana mereka akan 'berantem' di gelanggang, dalam situasi yang terko

Persiapan Lajang Menjelang Hari Tua

Gambar
Source : Flickr Hal yang paling menakutkan bagi mereka yang melajang, apakah karena memang betah menjomblo atau karena perceraian/kematian pasangan adalah terlantar di hari tua. Pertanyaan seperti : Siapa yang mengurus saya kelak dihari tua? Bagaimana jika kelak saya meninggal tanpa diketahui siapa-siapa? merupakan beberapa pertanyaan yang terus membayangi para lajang yang sudah berada diparuh kedua umur. Ada yang panik, adapula yang pasrah sambil menyesali nasib. Padahal jika dipikir, banyak orang, pada akhirnya akan meninggal sendirian. Demikian juga mereka yang menikah dan punya anak. Kecuali jika mereka yang meninggal terlebih dahulu dibanding pasangan. Banyak orang tua yang sudah jompo meninggal sendiri, karena anak-anaknya tinggal berjauhan. Atau meninggal di rumah sakit atau rumah jompo. Sendiri disini maksudnya tanpa ada kerabat yang menemani. Demikian juga harapan agar diurus oleh anak-anak. Terkadang, dihari tua, bisa karena terkena penyakit berat yang tidak mampu