Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Seri 12 Dewa Olympus 8 : Ares, Dewa Perang yang Dipuja dan Dibenci


Ares. Source : Flickr
Hera, Ratu para dewa, tidak saja cemburu pada para wanita yang mengelilingi suaminya, Zeus. Dia juga cemburu pada anak-anak yang disayangi Zeus, terutama putri favorit Zeus, Athena.

Dia mendambakan seorang anak yang dapat mengalahkan Athena yang serba bisa. Terutama di medan pertempuran, dimana Athena dipuja sebagai Dewi yang pandai dalam keterampilan dan strategi yang berkaitan dengan peperangan.

Jadi saat Ares lahir, semua harapan Hera ditumpukan kepada putranya ini. Ares pun tumbuh menjadi Dewa Perang yang di takuti semua pihak, melebihi Athena.

Ini karena sementara kemampuan Athena hanya terbatas dibidang ketrampilan dan strategi Perang, Ares mewakili semua aspek dalam perang. Termasuk segala kebuasan dan kekejaman perang. Dia menyukai konflik, pertengkaran, pembunuhan, kematian sebagaimana dia menyukai kemenangan, kejayaan dan semua kebanggaan yang diperoleh dari pemenang perang.
Biodata 
Nama : Ares
Kedudukan : Dewa Perang
Menguasai : Medan Perang
Simbol :Pedang, Tombak, Perisai, Anjing dan Babi hutan
Ares tidak mementingkan etika, kejujuran, maupun keadilan dalam peperangan. Dia lebih menyukai mereka yang kuat, berani, rela mengorbankan apapun dan siapapun demi memenangkan perang. Tidak peduli sekejam dan sebengis apa.

Dia tidak memihak pada satu pasukan hanya karena mereka lebih pandai, lebih bijaksana, lebih terhormat, atau dari keturunan bangsawan. Dia memihak pada mereka yang mengabdi pada Ares, pada peperangan itu sendiri. Siapa yang memberikan kurban yang lebih berharga pada dirinya, itulah pasukan yang akan didukungnya.
Pendapat antara orang Yunani dan orang Romawi mengenai Ares cukup bertolak belakang.
Orang Romawi yang suka bertempur, menaklukkan dunia, sangat menghargai Mars (nama lain dari Ares). Mars dianggap sebagai dewa pahlawan yang penting, hanya nomor dua setelah Jupiter (Zeus).

Mars yang dianggap sebagai Ayah orang Romawi, dipercaya akan membantu mereka menaklukkan dunia. Bagi mereka, perdamaian memang perlu, tapi hanya bisa dicapai dengan memenangkan pertempuran dengan cara apapun, baik maupun buruk.

Julius Cesar dikenal sangat memuja Mars. Dia berjanji untuk mendirikan kuil terbesar untuk Mars Ultor sebagai bukti baktinya pada dewa perang ini. Meski janji ini tidak dapat ditepatinya karena dia keburu dibunuh beramai-ramai, tapi penerusnya, kaisar pertama Romawi, Augustus, tetap ingat dan memenuhi janji itu. Dia mendirikan Kuil persembahan untuk Mars Ultor alias Ares di gedung Forum. Semacam gedung sidang parlemen dimasa itu.

Sebaliknya, orang Yunani yang lebih menyukai ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, dan hal-hal filosofis lainnya, tidak menyukai Ares yang berdarah-darah dan kasar. Karena itu tidak banyak kuil persembahan untuk Ares dikalangan orang Yunani. Juga tidak terlalu banyak cerita membanggakan yang berkaitan dengan Ares dalam dongeng-dongeng Yunani kuno.

Hanya kalangan Sparta yang memuja Ares yang dianggap sebagai perwujudan laki-laki yang sempurna. Mereka biasa mengorbankan anjing untuk dipersembahkan pada Ares. Bahkan ada yang mengatakan kaum Sparta bahkan mempersembahkan korban manusia diawal keberadaan mereka.

Karena itu kebanyakan kisah-kisah Yunani, dimana Ares selalu diadu dengan Athena, saingannya. Dan biasanya Ares akan diceritakan sebagai pihak yang kalah. Juga selalu diceritakan keburukan Ares, dimana dia selalu merasa iri pada Athena. Menuduh Zeus, jauh lebih sayang kepada Athena dibandingkan dengan dirinya, terutama karena Athena lahir dari kepala Zeus.

The combat of Ares and Athena. Source Wikimedia common

Herannya, pasangan utama dari Ares justru Dewi Cinta dan Kecantikan yang feminin, Aphrodite. Aphrodite tergila-gila pada Ares yang meski kasar dan kejam, tetapi sangat maskulin dan gagah. Cinta yang menggebu-gebu diantara keduanya membuat mereka buta pada kenyataan bahwa sebenarnya Aphrodite sudah memiliki suami, Hephestus, Dewa Pembuat Senjata.

Hephestus yang pincang dan buruk rupa, tidak mengetahui perselingkuhan yang berlangsung cukup lama dibelakangnya. Terutama karena cintanya yang sangat besar kepada Aphrodite yang rupawan. Segala keinginan istrinya selalu dipenuhi, istana yang megah, perhiasan, harta karun, apapun.

Namun tugasnya sebagai pembuat senjata para dewa, membuat dia harus meninggalkan Aphrodite selama berbulan-bulan karena dia harus menempa persenjataan itu di kawah gunung berapi.

Sementara Hephestus pergi, Ares akan mendatangi Aphrodite untuk berasyik masyuk. Untuk mencegah si tukang gosip Helios, dewa matahari, menyebarkan perselingkuhan ini, Ares hanya mendatangi Aphrodite dimalam hari. Disaat Helios sedang tidur.

Alectryon, seorang prajurit ditugaskan untuk menjaga pintu istana Aphrodite sementara mereka sedang bersenang senang. Dia juga bertugas untuk mengingatkan Ares disaat pagi mulai menjelang, agar mereka bisa pergi sebelum Helios datang.

Namun suatu hari Alectryon tertidur sampai pagi menjelang. Tidak sempat mengingatkan Ares, sementara cahaya matahari menerobos jendela rumah Aphrodite. Menyinari Ares yang sedang tertidur didalam pelukan Aphrodite.

Terbangun, Ares buru-buru pergi, berharap Helios tidak sempat melihat mereka berdua. Masih cukup pagi. Mungkin saja Helios tidak terlalu memperhatikan.
Ares lalu mengutuk Alectryon yang diubahnya menjadi Ayam jantan yang harus berkokok setiap pagi untuk mengingatkan dunia akan terbitnya matahari.
Berdebar menunggu reaksi balik dari Hephestus yang mungkin akan murka mendengar berita ini, untuk sementara waktu Ares menjauh dari Aphrodite. Tapi hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tidak ada reaksi apapun dari Hephestus. Sementara kerinduan diantara kedua sejoli ini semakin menggunung.

Mungkinkah mereka tidak kepergok Helios waktu itu?

Setelah beberapa bulan berlalu, Ares dan Aphrodite menjadi yakin bahwa mereka lolos dari pengawasan Helios. Bertekad untuk lebih berhati-hati, mereka kembali bertemu saat berikutnya Hephestus pergi bertugas ke pegunungan.

Tidak dinyana, ternyata Hephestus tahu dan diam-diam sangat murka pada pasangan ini! Gosip dari Helios yang sudah menyebar keseluruh penjuru Olympus disimpannya dalam hati sementara dia menyiapkan jebakan untuk istri dan selingkuhannya.

Di atas ranjang Aphrodite sudah disiapkan jaring emas yang begitu halus sehingga tidak kasat mata. Saat Ares dan Aphrodite tidur bersama, jaring ini turun dan menjerat tubuh mereka berdua yang telanjang bulat.

Ares mengerahkan tenaga untuk memutuskan jaring emas ini. Tetapi kemampuan Hephestus dalam membuat senjata tidak dapat ditandingi oleh kekuatan otot dewa perang sekalipun.

Hephestus menyeret mereka berdua kehadapan sidang dewa dewi Olympus. Berharap untuk mempermalukan mereka lebih jauh. Namun ternyata banyak dewa yang terpesona melihat tubuh Aphrodite, lalu justru menertawakan nasib malang Hephestus dengan terang terangan mengatakan : “Wow, kalau dijerat bersama Aphrodite yang begini menawan, siapa yang tidak mau? Ei, Hephestus! Lain kali bagaimana jika aku yang kau jerat bersama istrimu?”

Hephestus begitu kesal dan langsung menceraikan Aphrodite detik itu juga. Sehingga Aphrodite bisa bebas menikahi Ares.

Dari kedua pasangan ini lahirlah anak-anak yang merupakan perpaduan cinta dan kekejaman, seperti Eros, dewa cinta yang terkadang suka jail. Harmonia yang cantik dan mendamaikan. Phobos, dewa ketakutan dan Deimos, dewa teror, yang keduanya selalu menemani ayahnya di medan perang.

 

Dalam seri ini :

Seri 12 Dewa Olympus 1   : Zeus, Raja Para Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 2   : Hera, Pemimpin para Ibu yang Pencemburu
Seri 12 Dewa Olympus 3   : Poisedon, Penguasa Samudera
Seri 12 Dewa Olympus 4   : Demeter, Penentu Hasil Panen
Seri 12 Dewa Olympus 5   : Athena, Dewi Kebijaksanaan yang Tidak Mau Kalah
Seri 12 Dewa Olympus 6   : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa
Seri 12 Dewa Olympus 7   : Artemis, Dewi Pemburu Pencinta Alam Liar
Seri 12 Dewa Olympus 8   : Ares, Dewa Perang yang Dipuja dan Dibenci
Seri 12 Dewa Olympus 9   : Aphrodite, Dewi Percintaan yang Menguasai Cinta Manusia dan Dewa
Seri 12 Dewa Olympus 10 : Hephaestus, Dewa Api yang Terampil
Seri 12 Dewa Olympus 11 : Hermes, Pengantar Pesan yang Iseng
Seri 12 Dewa Olympus 12 : Dionysus, Dewa Anggur yang Ekstrim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa