Posting Terbaru

Mengenang Peristiwa yang Saya Alami di Desember Bertahun Lalu

Gambar
Saya pernah dibuli dengan hebat di Desember 2019, karena saat itu saya mempertanyakan kenapa setiap saya masuk mall, mendadak suaranya dikeraskan. Saat itu kebetulan natal, dan saya dianggap mengeluhkan lagu Natalnya, dan bukan suara yang dikeraskan. Dan karena saya berhijab, dinegara dimana orang berhijab seringkali dituduh sebagai intoleran oleh para Islamophobic, maka saya langsung difitnah besar besaran. Sungguh lucu di negara yang katanya penganut muslim terbesar, tapi seorang muslim tidak bisa sama sekali bersuara. Bahkan saat dilecehkan oleh operator. Kata rasis dan Islamophobic seperti Kadrun, bertebaran menghina hijab saya. Bahkan sampai sekarang banyak artikel penulis murahan, yang isinya menguliahi saya dengan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai keluhan saya. Padahal penjelasannya sederhana saja, yang di cuitkan oleh satu netizen yang saya rephrase :  "Ada kode khusus dikalangan retail shop/mall, jika ada kejadian tertentu, seperti ada pengunjung yang diduga akan

Memanfaatkan CBD dari Ganja untuk Meringankan PMS

Pixabay/CBD

Malaysia akan segera melegalkan ganja untuk kebutuhan medis. Mendahului Indonesia yang sampai sekarang masih tidak paham betapa besar peluang pasar dari ganja medis ini. Malah sibuk menangkap-nangkapi orang hanya karena beberapa gram ganja.

Jika kelak jadi di legalkan, maka Malaysia akan bergabung dengan berbagai negara yang sudah lebih dahulu melegalkan ganja medis, seperti Australia, Canada, Jerman, beberapa negara bagian di Amerika, Thailand dll. Dengan syarat dan ketentuan sesuai kebutuhan lokal.

Begitu banyak pemanfaatan tanaman ganja ini, sampai negara Tiongkok, yang meski hingga kini belum melegalkan ganja, memperbolehkan penanaman ganja dalam batasan tertentu. Untuk digunakan sebagai bahan campuran tekstil berkualitas tinggi, kertas, bahan bangunan dll. Juga dijual kepada perusahaan farmasi dan pabrik makanan ringan.

Menurut petani ganja Tiongkok euntungan dari tanaman ganja ini -hanya untuk penggunaan legal- adalah sekitar 1500 dollar per hektar, atau sekitar 21 juta per panen per hektar. Jauh lebih besar dibanding banyak tanaman lain. Biaya perawatannya relatif mudah dan lebih tahan hama, sehingga jauh lebih menguntungkan. Belum lagi frekuensi panen yang bisa mencapai 4 kali pertahun (bahkan ada yang mengklaim 6 kali pertahun).

Tentu tidak sebesar keuntungan jika dijual sebagai narkoba di pasar gelap. Tapi di pasar gelap siapa yang bisa mengendalikan? Juga tidak bisa ditarik pajaknya oleh negara. Padahal kan lumayan untuk menambal biaya BPJS.

Ada beberapa cara penggolongan ganja, bisa dari spesiesnya, yaitu cannabis sativa, indica dan ruderalis. Juga dari kadar THC yang dikandung. THC (Tetra Hydro Cannabinol) adalah zat kimia yang paling bertanggung jawab memberikan efek mabuk dari ganja.

Berdasarkan kadar THC maka secara umum dibagi menjadi Hemp, dimana kadar THC kurang dari 0.3% dan Marijuana, kadar THC lebih dari 0.3%

Demikian juga penggolongan dari penggunaannya untuk keperluan medis. Yang paling umum adalah sebagai penghilang rasa sakit yang murah dan efektif bagi penderita berbagai penyakit, mulai dari encok, kejang otot, kram saat PMS, migrain. Juga menambah nafsu makan pada penderita kanker yang mual karena sedang menjalani kemoterapi.

Penggunaan ganja sebagai obat bisa digunakan dengan berbagai cara, apakah dengan dijadikan rokok seperti biasa, dijadikan bagian dari kue, krim oles, dalam bentuk permen, dijadikan serbuk, atau diambil minyaknya. Sebagian masih mengandung kadar THC dan sebagian lain dihilangkan sama sekali kadar THC nya sehingga tidak memabukkan

Salah unsur dari tanaman ganja yang memberikan banyak keuntungan kesehatan, tapi tidak membuat mabuk, adalah CBD (Cannabidiol). Sementara THC meski banyak bisa membuat mabuk, CBD memberikan keuntungan yang sejenis, tanpa efek ‘high’. Jadi seharusnya halal, cek kembali dengan MUI :D

CBD dapat disarikan dari ganja dalam bentuk minyak (extract) juga dalam bentuk kristal halus seperti tepung (isolate). CBD paling baik disarikan dari Hemp yang memang dari awal sudah rendah kadar THC-nya.

CBD Isolate/Source :Flickr.com

Manfaat kesehatan dari CBD meliputi penanganan rasa sakit yang kronis, mengurangi rasa cemas dan depresi, membantu penderita insomnia agar bisa tidur, mengurangi rasa mual akibat obat kimia, mengurangi jerawat, mengurangi kejang otot, sampai mengurangi inflamasi.

Satu obat jenis CBD yang sudah di setujui penggunaannya oleh FDA (badan pengawasan obat di Amerika) adalah Epidiolex yang digunakan untuk merawat epilepsi pada anak-anak.

Salah satu manfaat dari CBD yang saat ini paling menarik untuk para wanita adalah kemampuannya membantu meringankan gejala PMS (Pre Menstrual Syndrome). Suatu keadaan dimana hormon wanita yang sedang menyiapkan diri untuk pembuahan menyebab berbagai gejala yang membuat fungsi tubuh tidak berjalan optimal, kalau tidak mau dikatakan jadi kacau balau.

Ada sekitar 150 gejala yang berkaitan dengan PMS, tapi yang paling umum dirasakan adalah mood yang naik turun, jadi lebih emosional dan mudah cemas, keram perut, bloating (retensi air), kelelahan, sakit di payudara, dan insomnia. Ada juga yang jadi lebih berjerawat dan sakit kepala. Juga ada yang menjadi doyan makan, sangat menyusahkan jika sedang berdiet.

Gejala ini bisa berlangsung mulai dari 6-12 hari sebelum jadwal menstruasi.

Gejala PMS untuk setiap wanita berbeda, ada yang ringan, ada yang begitu berat sehingga hari-hari selama PMS berlangsung bisa bagaikan neraka bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya. Karena mood yang jelek bisa menyebabkan orang cemberut berhari-hari. Ada yang bilang, bagaikan menjadi wanita serigala!!

CBD diklaim bisa membantu meringankan banyak dari gejala PMS, terutama dengan kemampuan menghilangkan rasa sakit dan menetralkan kecemasan. Ada yang mengatakan kombinasi antara THC dan CBD adalah yang paling mujarab untuk meringankan gejala PMS, karena untuk menetralisir mood swing, THC yang mengandung zat psikoaktif jauh lebih mujarab.

Bisa diminum secara oral, dan bisa pula dioleskan langsung ke bagian tubuh yang sakit, sebagaimana balsem atau minyak kayu putih. Lalu, voila! Tidak ada lagi wanita serigala!

CBD akan bekerja sama dengan Sistem Endocannabinoid (ECS) yang ada diseluruh tubuh kita, terutama di otak, untuk menyeimbangkan keadaan sel tubuh kita (homeostatis). Dengan demikian akan membantu memulihkan fungsi berbagai organ tubuh yang menjadi kacau selama berada dalam situasi PMS.

Namun karena penelitian atas CDB belum sempurna, juga karena kadar PMS berbeda beda untuk setiap wanita, maka dosis yang dibutuhkan untuk meringankan gejala PMS memerlukan trial dan error alias coba-coba sendiri dari penggunanya.

Untungnya terlalu banyak mengkonsumsi CBD tidak akan menyebabkan over dosis, setidaknya sampai 1500 mg per hari. Paling-paling akan merasa sangat mengantuk.

Perlu diketahui bahwa untuk beberapa orang, CBD memiliki beberapa efek samping yang mungkin tidak diharapkan, seperti rasa mengantuk, hilang nafsu makan, diare, muntah dan ada yang melaporkan gangguan liver. Atau malah tidak ada pengaruh apa-apa sama sekali. Alias tubuh kebal terhadap CBD. Jadi mungkin sebaiknya dicoba dalam dosis kecil terlebih dahulu.

Tapi kapan ya, CBD bisa masuk ke Indonesia? Semoga bisa segera. Karena untuk saya gejala PMS SANGAT SANGAT mengganggu! Saya ingin bisa mencoba CBD sebelum saya keburu menopause.

NB : CBD juga diklaim bisa membantu gejala Perimenopause loh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manga Bela Diri Jadul Favorit

Yakuza, Organisasi Kriminal yang Menjaga Etika

Seri 12 Dewa Olympus 6 : Apollo, Dewa Tampan Serba Bisa